Penulis: Farichatul | Editor: Aufia

Manusia bisa berkembang biak ketika terjadi pembuahan antara sel sperma laki-laki  dan sel telur perempuan. Namun, tidak semua sel sperma dan sel telur dapat saling membuahi. Kedua sel tersebut sebelumnya harus melalui proses pematangan diri dulu. 

Dalam pembentukan dan pematangan sel sperma, proses ini disebut dengan spermatogenesis sedangkan dalam pembentukan dan pematangan sel telur, proses ini disebut dengan oogenesis. Proses oogenesis pada perempuan ini sudah dimulai bahkan sejak perempuan tersebut masih bayi. Berikut ini tahapan oogenesis pada bayi perempuan yang perlu Bunda ketahui. 

Pengertian Oogenesis

Sebelum masuk ke tahapan-tahapan Oogenesis, sebaiknya Bunda tahu dulu pengertian Oogenesis. Menurut laman Encyclopedia Britannica, Oogenesis adalah proses pertumbuhan sel telur (ovum) dari sel telur awal (oogonium) menjadi sel telur dewasa atau ovum yang sudah matang di ovarium (indung telur)

Proses ini dimulai ketika bayi masih berusia 8 sampai 20 minggu di kandungan. Ketika itu, bayi perempuan sudah memiliki sekitar sel telur yang masih dalam tahap awal pengembangan. Sel telur tersebut kemudian berubah menjadi oogonium. Oogonium kemudian akan membelah diri (mitosis) sehingga membentuk sekitar 7 juta oosit primer. 

Banyak dari 7 juta oosit primer tersebut akan degenerasi sehingga hanya menyisakan sekitar 1 sampai 2 juta oosit ketika bayi lahir. Oosit tersebut lantas akan tidak aktif dan terus degenerasi sampai bayi perempuan tersebut tumbuh dewasa dan mulai menstruasi.

Tahapan Oogenesis Pada Bayi Perempuan

Seperti yang telah disebutkan di atas, ada 7 juta oosit primer pada bayi dalam kandungan. Pada sekitar usia 7 bulan di dalam kandungan, sebagian besar dari 7 juta oosit primer tersebut akan degenerasi (mati) sementara sisanya membelah lagi dengan cara meiosis saat menjelang kelahiran. 

Ketika bayi lahir, jumlah oosit primer yang tertinggal hanyalah sekitar 600.000-2 juta sel saja. Dipengaruhi oleh Oocyte Maturation Inhibition- sebuah faktor penghambat yang dibuat oleh sel folikuler-, sel oosit primer ini tidak menyelesaikan proses meiosis pertama mereka. 

Proses ini baru akan selesai ketika bayi perempuan tersebut telah tumbuh besar dan mengalami menstruasi. Di tengah-tengah proses ini, akan lebih banyak lagi sel oosit primer yang mengalami degenerasi sehingga ketika perempuan tersebut telah beranjak dewasa, hanya ada 50 an sel oosit yang siap dibuahi. 

Dari pembahasan di atas, terlihat bahwasanya terdapat setidaknya 4 tahap dalam proses oogenesis pada bayi perempuan. 4 tahap tersebut adalah tahap perbanyakan sel telur primordial menjadi oogonium, lalu proses pengembangan oogonium, proses pematangan melalui meiosis dan yang terakhir adalah proses perubahan oogonium menjadi oosit.

Masing-masing proses tersebut memegang peranan penting dalam pengembangan proses reproduksi manusia. Jadi, jangan lupa Bunda terus merawat si kecil supaya kesehatan alat reproduksi si kecil tetap bersih dan sehat.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya Bund!

Baca Juga:

Sumber