Penulis: Irma | Editor: Aufia

Bunda ingin membuat sambal? Atau ingin memasak telur balado? Nah, salah satu  bahan rempah yang tidak boleh dilewatkan yaitu bawang merah. Bawang merah memang banyak dibutuhkan di segala macam hidangan masakan. So, nggak ada salahnya kan Bun, jika mengetahui lebih banyak tentang bawang merah?

Bawang merah sendiri termasuk ke dalam umbi lapis. Saat Bunda mengupas bawang merah, Bunda pasti ngeh kalau satu bawang merah bisa dipisah menjadi umbi-umbi atau biji yang lebih kecil. Yup! kulit tersebutlah yang dinamakan umbi lapis, Bunda. 

Untuk cara perkembangbiakannya, bawang merah punya dua cara nih Bun, yang pertama dengan cara kawin atau generatif. Cara yang kedua yaitu dengan tidak kawin atau vegetatif. Sebenarnya informasi ini sudah pernah diajarkan saat SD, tapi tak masalah kalau Bunda tidak ingat, akan Catatan Bunda bahas di ulasan ini.

Lantas, bagaimana cara dan tahapan perkembangbiakan bawang merah? Untuk itu, Catatan Bunda sudah merangkumnya di bawah ini! Yuk check this out!

Perkembangbiakan Dengan Cara Generatif

Kenapa ya, bisa disebut sebagai cara kawin? Soalnya, bawang merah butuh makhluk hidup lain lainnya untuk tumbuh dan menjadi banyak, Bunda. Benih atau biji bawang merah yang berada di tanah, akan mengalami penyerbukan. Lalu, proses penyerbukan itu sangatlah bergantung kepada lebah dan serangga yang menghinggapi, agar bawang merah dapat berkembang biak.

Cara generatif ini memakan waktu yang cukup lama, Bun. Makanya, sangat jarang perkembangbiakan bawang merah dengan cara yang satu ini. Waaah, sayang sekali ya… But wait! Jangan sedih dulu, Bun. Kan masih ada cara kedua nih, yaitu cara tidak kawin atau vegetatif!

Perkembangbiakan Dengan Cara Vegetatif

Singkatnya, cara yang satu ini adalah dengan menanam bawang merah, Bun. Tapi, gimana ya caranya supaya bawang merah tumbuh dan berkembang dengan subur? Caranya praktis banget lho Bun, bisa langsung prakteknya nih!

    • Bunda bebas mengambil jumlah bawang merah yang mau ditanam. Oh ya, nggak ada kriteria khusus juga kok, Bun. Cukup dengan memisah-misahkan bawang merah dari teman-temannya. Agar menjadi satu siung atau umbi, sehingga lebih mudah untuk ditanam.
    • Setelah bawang merah diambil dan dipisah, taruh pada pot yang telah berisi tanah yang gembur. Satu pot kecil, cukup 4 sampai 5 umbi. Jangan sampai terlalu banyak ya, Bun. Alternatif lain, bawang merah juga bisa kok ditanam pada tanah di halaman rumah Bunda. 
    • Tidak perlu menanam terlalu dalam, cukup sampai bagian bawah bawang merah tertutupi dengan tanah. Jangan lupa untuk memberi jarak ya Bun, antar satu siung bawang merah dengan yang lainnya.
    • Tunggu beberapa hari hingga akar serabut bermunculan. Beri air sedikit saja ketika sore hari. Juga, taruh di tempat yang banyak matahari agar tumbuh subur.
    • Akar itu akan membentuk daun hijau atau daun bawang. Eits, tapi Bunda harus tunggu sampai warna daunnya menjadi kecoklatan ya. Hmm, kira-kira 3 bulan, Bun. Ditunggu dengan sabar ya.
    • Umbi-umbi baru pun akan bermunculan, bersamaan dengan daun yang semakin layu dan coklat. It’s okay! Karena itu tandanya bawang merah siap di panen!

Gimana Bun informasi tentang cara dan tahapan perkembangbiakan bawang merah di atas? Semoga bermanfaat ya Bunda! Jangan lupa ajarkan ke anak juga!

Baca Juga:

Sumber

Suara Jogja (2021). Bawang Merah Berkembang Biak Dengan?. jogja.suara.com

Materi Sekolah Github. Perkembangbiakan Bawang Merah. materisekolah.github.io

Bobo Grid (2021). Tahapan Perkembangbiakan Bawang Merah. bobo.grid.id