Adanya pandemi membuat masyarakat saat ini lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Untuk menghilangkan rasa bosan, sebagian dari mereka lantas memutuskan untuk menanam sayur secara hidroponik. Metode menanam ini menggunakan air sebagai pengganti tanah.
Namun jangan salah, meski tidak menggunakan tanah, teknik penanaman yang satu ini tetap mengutamakan kebutuhan nutrisi tumbuhan lho, Bunda. Jadi jangan heran kalau hasil panennya berkualitas dan melimpah.
Nah, apa saja ya sayuran yang bisa dibudidayakan secara hidroponik? Berikut telah Catatan Bunda rangkum beberapa macamnya. Keep scrolling, Bund!
1. Bayam
Tahu nggak sih Bunda, baik bayam hijau maupun bayam merah bisa ditanam dengan cara hidroponik lho? Masa tanamnya pun terbilang tidak lama, yakni sekitar 25 hari dari saat pembenihan. Jika daunnya telah merekah sempurna dengan panjang sekitar 10-15 cm, maka Bunda sudah bisa memanennya dan siap untuk dikonsumsi.
2. Sawi
Tanaman yang satu ini cocok banget buat pemula karena mudah dibudidayakan dan cepat beradaptasi dengan semua media tanam, termasuk air. Jika Bunda tertarik untuk menanamnya, siapkan instalasi dengan beberapa lubang tanam berukuran sekitar 15 x 15 cm.
Saat masa tanam telah memasuki 22-30 hari, Bunda pun bisa memanennya. Tambahan info Bund! Karena sawi tidak membutuhkan banyak air, maka sebaiknya ditanam pada media rockwool.
3. Brokoli
Sayur yang mirip dengan kol ini memang biasa tumbuh di dataran tinggi. Akan tetapi, ia juga bisa dibudidayakan dengan cara hidroponik lho.
Namun, Bunda perlu bersabar jika tertarik untuk menanamnya. Soalnya pemanenan baru bisa dilakukan saat usia tanam 2-3 bulan, tergantung dari varietasnya. Lumayan lama ya Bund!
4. Selada Keriting
Sama seperti sawi, selada juga mudah dibudidayakan dan memiliki tingkat adaptasi tinggi. Idealnya dipanen saat usianya relatif masih muda, yakni berkisar antara 30-40 hari usai penyemaian. Pada saat itu, daun akan berwarna cerah serta berbentuk lebar dan bergelombang. Sementara itu, selada yang dipanen pada masa dewasa atau sekitar 65 hari justru cenderung memiliki rasa pahit, sehingga kurang enak untuk dikonsumsi.
Meskipun bukan tanaman yang sulit dipelihara, tapi hati-hati ya Bund! Setelah penanaman selada harus ditempatkan di tempat teduh selama 7 hari. Setelah itu, baru deh bisa dipindahkan ke tempat dengan pencahayaan cukup.
5. Kangkung Darat
Daripada membeli, mengapa tidak mencoba untuk menanam sayuran yang satu ini sendiri? Selain cara perawatannya yang mudah, Bunda hanya membutuhkan waktu sekitar 20-25 hari usai pembenihan untuk memanen.
Kangkung juga bisa hidup lama dan dipanen berulang-ulang loh Bund! Asalkan saat panen, Bunda masih menyisakan akarnya di media tanam. Dan Simsalabim, pasti daunnya akan tumbuh lagi!
6. Seledri
Tanaman eledri hidroponik baiknya ditaman dengan sistem wick atau sumbu. Bunda bisa memanfaatkan sumbu untuk menghubungkan tanaman dengan nutrisi serta air yang ditaruh pada wadah berbeda.
Saat masa tanamnya memasuki usia 30-45 hari, Bunda bisa memanennya. Selanjutnya, pemanenan sendiri dapat diulang setiap 5-6 hari sekali.
7. Cabai
Mengingat bahwa harga cabai di pasaran kerap kali naik, terlebih saat mendekati perayaan hari besar, mengapa tidak Bunda mencoba menanamnya sendiri di rumah?
Lagi pula, cara tanam tidak ribet kok. Pertama, semai dulu biji cabai yang ada, lalu pindahkan ke media hidroponik jika sudah berusia 7-10 hari. Nah, di hari ke-60 nanti, cabai pun siap dipanen.
8. Buncis
Sayuran yang kaya akan protein serta vitamin A, B, dan C ini juga dapat dibudidayakan secara hidroponik. Pemanenannya sendiri dapat dilakukan saat usia tanamnya mencapai 60 hari dan dilakukan secara bertahap setiap 2-3 hari.
Itulah tanaman hidroponik yang cocok ditanam pemula. Bagaimana Bunda, sudah siap menanamnya?
