Penulis: Irma | Editor: Aufia

Bunda, kebudayaan Indonesia memang selalu menarik untuk dibicarakan, ya! Salah satunya adalah tari tradisional. Uniknya, tiap daerah di Indonesia memiliki tarian tradisionalnya tersendiri, tak terkecuali Jawa Barat.

Bicara soal tarian tradisional Jawa Barat, pasti Bunda sudah tidak asing dengan Tari Jaipong. Tapi tahu nggak sih Bund, kalau sebenarnya masih banyak tari tradisional asal Jawa Barat yang harus Bunda tahu. 

Penasaran? Langsung simak 8 tarian tradisional Jawa Barat beserta asal usulnya berikut ini!

1. Tari Jaipong

tarian jawa barat

Sering ditampilkan saat acara pentas seni, tak ayal jika tarian yang satu ini cukup terkenal di kancah nasional. Tahukah Bunda, kalau sebenarnya ada dua versi mengenai sejarah Tari Jaipong? Ini dia masing-masing versinya!

Pertama, menurut cerita masyarakat, Gugum Gumbira adalah sosok yang menciptakan Tarian Jaipong. Dengan beberapa perubahan dari sebuah tarian bernama Ketuk Tilu, maka hadirlah tarian Jaipong ini.

Versi kedua, masyarakat meyakini bahwa tarian Jaipong pertama kali ditampilkan oleh Suanda Group di Karawang pada tahun 1976. Sejarah yang satu ini diperkuat dengan adanya sebuah rekaman.

2. Tari Ketuk Tilu

Bisa dibilang Ketuk Tilu adalah pendahulunya Tari Jaipongan. Sebagian masyarakat Sunda percaya bahwa tarian ini mengandung unsur ronggeng. Menggambarkan bentuk rasa syukur kepada Dewi Padi, tarian ini sering dipentaskan pada acara-acara adat, terutama ketika hasil panen berlimpah. Namun seiring dengan perkembangan jaman, tarian ini mulai dipertunjukan sebagai media hiburan pada berbagai acara.

3. Tari Merak

Penasaran kenapa bernama Tari Merak? Sama seperti namanya, tarian ini terinspirasi dari burung merak jantan yang kuat tetapi anggun dengan sayap menawan. Koreografinya juga sangat bervariasi, loh Bund! Kesemuanya merupakan visualisasi tingkah laku merak jantan. Diciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950an, tarian ini juga pernah ditampilkan saat Konferensi Asia Afrika tahun 1955.

4. Tari Wayang

Pasti Bunda pernah mendengar kisah pewayangan kan? Nah, tarian ini adalah bentuk visualisasi dari cerita wayang. Koreografinya juga menyesuaikan, untuk pentas tunggal, berpasangan manupun massal. Saat ini, banyak seniman tari telah memodifikasi salah satu bentuk tarian Wayang Orang ini. Menyesuaikan dengan setiap daerah yang ada di Indonesia.

5. Tari Kelana

tarian jawa barat - tari topeng

Memiliki nama lain Tari Topeng, tarian ini berasal dari Kota Cirebon. Tari Kelana sudah eksis sejak tahun 10-11 Masehi, ketika Kerajaan Jenggala berjaya. Wow, sudah lama sekali ya Bund! Dahulu kala Tari Kelana adalah media penyebaran agama Islam di Cirebon.

Seperti namanya, tarian ini menggunakan topeng untuk membedakan karakter tiap penarinya. Jenis tariannya juga beragam seperti Tari Topeng Panji, Topeng Rumyang, Topeng Samba, Topeng Tumenggung dan Topeng Rahwana. Biasanya, ditampilkan dengan diiringi lagu Sarung Ilang atau Gonjong.

6. Tari Kuda Renggong

Renggong sendiri memiliki arti keterampilan. Jadi tarian ini menampilkan pertunjukan seekor kuda terampil bersama penari yang bertugas untuk mengarahkannya. Sebelumnya kuda-kuda tersebut telah dilatih berjalan sesuai dengan irama yang mengiringi tarian.

Pertama kali dipentaskan di daerah Sumedang (tepatnya di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua), tarian ini digunakan untuk mengiringi perayaan sunatan. Setelah prosesi doa, anak yang telah disunat dibawa berkeliling desa dengan menggunakan baju Wayang Gatotkaca. Hingga saat ini masih banyak masyarakat Sunda yang melestarikannya.

7. Tari Sintren 

Dipercaya mempunyai unsur magis, kata ‘Sintren’ merupakan gabungan dari kata “si” yang merupakan panggilan untuk seseorang dan “tren” memiliki arti Dari Kaya Tri atau nama lainnya Putri. Jadi secara etimologi, Tari Sintren berarti Sang Putri Penari. 

Dengan pakaian khas dan kaca mata hitam, tarian ini terlihat misterius dan menegangkan. Konon Tari Sintren memang dipentaskan untuk memanggil 40 bidadari atau roh ghaib. Tarian yang biasanya menggunakan lagu “Solasis Solandana” sebagai pengiringnya ini bisa Bunda jumpai di daerah Cirebon.

8. Tari Buyung

Menggunakan aksesoris gentong di atas kepala dan di bawah kaki, Tari Buyung ini biasanya dipentaskan ketika upacara adat Seren Tahun. Tarian yang berasal dari daerah Kuningan ini, merupakan tarian tradisional sebagai bentuk syukur atas rahmat Tuhan. Pemikir cemerlang di balik tarian ini adalah Emilia Djatikusumah. Suatu hari, ia melihat seorang gadis tengah mengambil air, lalu terbersit lah tarian Buyung ini.

Gimana Bun, setelah mengetahui tarian tradisional dari Jawa Barat di atas? Bunda juga bisa mengenalkannya kepada si kecil sebagai bahan belajar yang ringan, loh! Tekankan juga, bahwa tarian tradisional harus dilestarikan!

Baca Juga:

Sumber

Kompas (2021). Ketahui Ragam Tarian dari Jawa Barat dan Sejarah Singkatnya. edukasi.kompas.com

Kata Data (2021). Mengenal 8 Tarian Jawa Barat dan Filosofinya. katadata.co.id

Blog Si Ana. Tarian Jawa Barat. blogsiana.com