
Penulis: Aulia Elsa | Editor: Aufia
Apa yang pertama kali terlintas di benak Bunda, ketika mendengar kata Jawa Tengah? Kalau tidak keindahan candi-candinya pasti kelezatan kulinernya. Faktanya, sebagai jantungnya budaya Jawa, Jawa Tengah juga memiliki keanekaragaman budaya yang masih eksis hingga saat ini. Tarian tradisional Jawa Tengah, salah satu contohnya.
Tak hanya sebagai seni pertunjukan, masing-masing tarian tradisional Jawa Tengah memiliki fungsinya tersendiri. Ada yang khusus untuk ritual keagamaan, keperluan adat, hingga tarian edukasi. Saat ini, tarian adat sering kali dibawakan di beberapa acara penting seperti pertemuan, pernikahan, atau acara-acara besar.
Kira-kira tarian tradisional Jawa Tengah apa saja yang bisa Bunda jadikan bahan edukasi anak supaya tumbuh rasa cinta tanah air? Cari tahu di sini, yuk!
1. Tari Gambyong
Tarian rakyat yang berasal dari Surakarta ini umumnya dibawakan saat musim panen dan saat tanam padi. Namun, juga digunakan sebagai tarian penyambut tamu dan tarian hiburan. Makna filosofi dari tari Gambyong adalah gambaran kebahagiaan.
Tari ini dibawakan oleh remaja putri dengan menggunakan kain batik dan selendang yang disebut sampur. Diiringi gendhing atau lagu khas Jawa Tengah yang dibawakan oleh dan lantunan alat musik tradisional Jawa, Gamelan.
2. Tari Gambir Anom
Menurut sejarahnya, tarian yang juga berasal dari Surakarta ini merupakan tarian untuk menyambut tamu agung di keraton. Sebagian gerakannya menggambarkan sosok pewayangan putra Arjuna, Irawan, yang sedang jatuh cinta kepada seorang wanita.
Dahulu, sosok Irawan dibawakan oleh laki-laki, namun seiring berjalannya waktu, sekarang diperankan oleh wanita. Dalam tarian ini, Irawan yang sedang jatuh cinta diperagakan dengan cara merias wajah, mendandani dirinya, menata rambut dan berbusana rapi.
3. Tari Beksan Wireng
Sudah ada sejak abad ke-11, tarian khas Kasunanan Surakarta ini bercerita tentang perang. Tarian yang diciptakan saat Amiluhur menjadi raja ini bertujuan agar semua rakyat mau berperang untuk melindungi kerajaannya. Untuk menghormati beliau, tarian ini tetap dilestarikan oleh para penari Jawa Tengah.
4. Tari Srimpi
Salah satu tarian klasik yang sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram ini biasanya ditarikan sebagai tari pengiring pada upacara kerajaan. Tarian yang memiliki sifat relijius ini berkaitan dengan tugas pembawa benda-benda keramat kerajaan. Oleh sebab itu, tari Srimpi hanya ditampilkan di depan raja dan kerbat kerajaan pada waktu tertentu.
5. Tari Bedhaya
Sama seperti tari Srimpi, tari Bedhaya juga memiliki makna relijius yang dalam. Tari Bedhaya terkait dengan konsep non-verbal tentang perpaduan keindahan dan kekuatan.
Tari yang menggambarkan hubungan asmara Raja-raja Mataram dengan Ratu Kidul ini dibawakan oleh 9 penari putri yang diibaratkan sebagai bidadari yang sedang menari.
6. Tari Golek
Jenis tarian tunggal yang dibudidayakan di keraton ini biasanya dibawakan di acara-acara kebudayaan tertentu. Tari Golek menggambarkan gadis muda yang tumbuh dewasa. Sebenarnya, posisi dan teknik dasar dari tarian ini menyerupai tari Bedhaya dan Srimpi, namun lebih menggambarkan kecantikan seorang gadis.
Itulah beberapa tarian tradisional dari Jawa Tengah yang bisa Bunda kenalkan ke si kecil. Semoga si kecil makin cinta dengan budaya Indonesia ya Bunda.
Baca Juga: