Penulis: Farichatul | Editor: Aufia

Pada masa-masa awal kehamilan, Bunda boleh jadi merasa pusing, mual, menstruasi tertunda atau melihat dua garis merah kecoklatan pada testpack. Namun, Bunda masih belum bisa merasakan perubahan fisik lainnya seperti, perut atau payudara yang membesar. Hal ini karena, ukuran janin masih sangat kecil. 

Oleh karena itu, saat bunda merasa program hamil telah berhasil Bunda harus ke dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan menggunakan ultrasonografi atau USG. Salah satu tanda kehamilan penting yang bisa jadi tampak dalam proses ini adalah ada atau tidaknya kantung janin atau gestational sac

Apa itu kantung janin dan kapan dia muncul? Simak pembahasannya berikut ini!

Apa Itu Kantung Janin

Kantung janin atau gestational sac adalah kantung yang membungkus janin di dalam rahim. Bentuknya lingkaran dan ukuran awalnya sekitar 2-3.3 millimeter. Ukuran ini akan terus melebar 1.13 mm per hari. 

Tidak hanya janin, gestational sac yang sehat nantinya juga berisi air ketuban dan yolk sac yang kemudian digantikan oleh plasenta sebagai jalur nutrisi dari ibu ke janin. Sehingga gambar USG yang akan Bunda dapatkan berbentuk seperti lingkaran besar yang berisi lingkaran kecil dan gumpalan kecil berisi janin.

Pada Usia Kehamilan Berapa Bulan Kantung Janin Terbentuk?

Gestational sac merupakan tanda awal kehamilan. Oleh karena itu, ada atau tidaknya kantong ini sangat menentukan masa depan kehamilan Bunda. Umumnya kantung janin terbentuk atau bisa dideteksi pada usia kehamilan 4,5 minggu sampai 5 minggu atau ketika tingkat hormon human chorionic gonadotropin (hCG) mencapai 1.500 dan 2.000 mIU/mL.

Kadang kala, munculnya gestational sac tidak diiringi dengan adanya yolk sac. Yolk sac umumnya muncul pada minggu 5,5 sampai minggu keenam kehamilan. Yolk sac  ini adalah kantong yang berisi nutrisi untuk janin sebelum adanya plasenta, sehingga kemunculan kantong kecil ini pertanda kalau kehamilan Bunda berjalan dengan baik.

Bagaimana Kalau Kantung Janin Tidak Muncul?

Terdapat beberapa kemungkinan mengapa kantung janin tidak terlihat pada periode di atas. Kemungkinan tersebut adalah:

    1. Bunda salah memperhitungkan minggu kehamilan.
    2. Ada kemungkinan kantung janin baru muncul setelah 5 minggu.
    3. Kantung janin susah dideteksi kalau tingkat hCG lebih dari 2.000 mIU/mL.
    4. Bunda mengalami kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah kondisi dimana kantung janin justru tumbuh diluar rahim. Kondisi ini relatif jarang terjadi, tetapi bisa membahayakan nyawa sehingga harus mendapatkan penanganan yang baik. 
    5. Keguguran. Penurunan level hCG, tidak adanya kantung janin atau kantung janin ada tapi kosong bisa mengindikasikan kalau Bunda mengalami keguguran. Hal ini disebabkan karena embrio gagal berubah menjadi janin. 

Baik kehamilan ektopik maupun keguguran biasanya disertai dengan keluarnya darah dari vagina ketika Bunda hamil. Meskipun demikian, tidak semua pendarahan ketika hamil merupakan pertanda keguguran atau kehamilan ektopik.

Maka dari itu, sebaiknya segera periksa ke dokter apabila Bunda mengalami pendarahan apalagi kalau pendarahannya tidak wajar.

Baca Juga:

Sumber